Thursday, 29 December 2016

#travelstory : Wishlist Trip // Malang, Jawa Timur (1)

Halo!

10 Desember 2016

Pagi-pagi kami udah bersiap check-out dan menuju ke Stasiun Surabaya Gubeng yang jaraknya dekat sekali dari penginapan. Ga sampai 5 menit dengan jalan kaki. Pagi itu kami melanjutkan perjalanan menuju…..

Malang
Jawa Timur, Indonesia

Kami berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Malang dengan kereta Mutiara Selatan (harga Rp 40.000,-/kelas bisnis/sekali jalan). Waktu tempuh sekitar 2 jam. Sesampainya di Malang, yang dicari adalah bakso bakar! Setelah nge-browsing bakso bakar mana yang terdekat, akhirnya kami jalan kaki dari stasiun menuju Bakso Bakar Pak Man yang berada di Jalan Diponegoro No.19, Malang. Udara di Malang sejuk-hangat gitu kayak di Bandung hahaha. Pas sampai, kami memesan 1 porsi bakso bakar (harga Rp 45.000,-/15 pcs) dan didamping bakso rebus dan tahu (yang ini lupa harganya, karena hitungannya satuan dan sesuai yang kita ambil). Rasanya enaaak dan cukup ngenyangin bagi saya kalo pesannya bakso bakarnya saja.

Selesai makan, kami lanjut dengan dessert dengan makan es krim di Toko Oen, di Jalan Jend. Basuki Rahmat No. 5, Malang. Menuju ke lokasi kami menggunaan ojek online. Sesampai di lokasi kami mencari posisi duduk dan mulai memesan. Tempatnya juga enak untuk bersantai sambil ngobrol. Kami memesan Tutti Fruit (sekitar Rp 33.000,-) dan Calypso Fantasy (sekitar Rp 39.000,-). Sebelumnya saya pernah mencoba Toko Oen yang ada di Semarang dan saya masih lebih memilih toko yang di Semarang sih hehe. Selesai nge-dessert cantik, kami kembali jalan menuju penginapan di daerah Pasar Besar Malang, kami berjalan kaki melewati Alun Alun Malang. Posisinya strategis gitu dekat sama Mesjid Agung Malang, beberapa plaza dan penginapan. 


Lalu kami terus jalan melewati pertokoan dan akhirnya sampai di Lily Guest House. Lokasinya agak masuk ke dalam area ruko gitu, tapi ga sulit untuk dicari. Lokasinya cukup strategis, dekat dengan Kampung Warna Warni Jodipan, Stasiun Malang ataupun Stasiun Malang Lama dan beberapa plaza. Penginapannya juga nyaman, ada air panasnya, free wifi, TV, AC dan dispenser+gelas yang ada di setiap lantai. Ada sarapannya juga, tapi saya ga dapat karena waktu pesan di agen online, saya pilih yang ga dapat sarapannya (karena harganya juga lebih murah hehe). Disini kami menginap selama 3 malam dan dikenakan biaya sebesar Rp 520.000,-/1 kamar untuk 2 orang. Lumayan kan? Silakan cek tips-nya disini ;) Setelah check-in, kami istirahat untuk bersiap tengah malam akan dijemput oleh agent trip buat wisata ke kawasan Gunung Bromo.

Tips (6) : untuk menuju lokasi wisata seperti Gunung Bromo atau yang lainnya, kita bisa berangkat sendiri tanpa agen trip dengan browsing dulu atau tanya warga lokal. Kalo ga mau terlalu repot, ada banyak agen wisata yang menyediakan trip menuju lokasi, tinggal kita yang pandai untuk memilih. Untuk ke Gunung Bromo ini, saya memilih open trip seharga Rp 300.000,-/orang, dijemput & diantar ke penginapan, tiket masuk wisata, 6 lokasi wisata di kawasan Gunung Bromo dan driver. Tapi balik lagi ke kalian, tinggal pilih mau yang mana ;) 

11 Desember 2016

Teng! Tengah malam kami dijemput oleh pak supir sekaligus guide menuju Bromo. Karena saya memilih open trip, jadi masih ada orang lain yang dijemput untuk satu jeep. Setelah lengkap, kami pun cus menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dari Malang menuju lokasi dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Tujuan pertama menuju tempat liat sunrise yaitu di Penanjakan Satu. Udara dingin mulai menusuk dan kami pun menunggu sejenak di warung terdekat (atas rekomen bapak guide-nya juga hehe). Tak jauh dari lokasi terdapat banyak warung untuk duduk santai sambil minum minuman hangat, toilet serta tempat solat. Banyak juga yang nawarin peminjaman jaket maupun karpet untuk duduk.

Tips (7) : bagi yang mau ke Bromo atau daerah yang suhu udaranya lebih dingin, siapkan jaket tebal, sarung tangan, syal, kaos kaki, sepatu dan lainnya agar membuatmu tetap hangat. Usahakan ga berlebihan juga biar nyaman. Disarankan juga pakai sepatu (saya hanya modal sandal outdoor dan kaos kaki double, jadinya kedinginan haha). Di lokasi juga ada peminjaman jaket dan ada juga yang jual syal, sarung tangan dan topi. Bisa jadi oleh-oleh juga loh, lumayan nge-support ekonomi warga lokal ;)

Saya cukup deg-degan sih sebenarnya, karena Desember bisa dibilang bukan salah satu waktu terbaik untuk melihat sunrise di Bromo (untung-untungan, sih). Tapi bapaknya bilang kalo langitnya cerah dan ada udara biasanya cerah. Saya berdoa semoga itu benar hahaha. Pas diatas saya dan teman saya mencari posisi enak untuk melihat pemandangan. Udara dingin makin berasa. Sekitar jam 5 pagi, sinar-sinar cerah itu mulai memperlihatkan diri. Saya makin deg-degan. Ternyata berkabut! Setelah ditunggu beberapa saat masih belum keliatan tanda-tanda cerah, akhirnya kami pun turun untuk melanjutkan perjalanan. 

Saat mau terbit
Kabut :(

Efek mengantuk yang luar biasa, saya pun tertidur dan bangun-bangun udah di kawasan Gunung Bromo. Disini matahari bersinar terang walau masih ditutupi awan gelap. Paling tidak hawa hangatnya terasa. Lalu lanjut ke Gunung Bromo, matahari ga terlalu keliatan dan lebih banyak awan gelapnya. Waktu untuk nge-eksplorer disini juga lebih lama biar bisa naik ke sekitar kawah, tapi saya lebih memilih untuk menikmati dari jauh (mengingat kondisinya lagi aktif). Rasanya pengen lari-larian saking luasnya hahaha.

kawasan Gunung Bromo
Gunung Bromo
Bukit Teletubies

Menjelang waktu habis, pas gerimis dan angin cukup kencang. Kami pun kembali ke jeep dan bersiap untuk melanjutkan ke spot berikutnya. Sesampai di Pasik Berbisik, awan masih cukup gelap. Berbanding jauh waktu di Bukit Teletubies. Disini cerah-ceria-hangat, hanya sedikit sekali awan gelap. Puas berfoto ria dan menikmati suasana, kami pun kembali menuju Malang. Saking ngantuknya sepanjang perjalanan saya tidur. Ntah kenapa rasanya lelah sekali. Sampai di penginapan kami bersih-bersih dan istirahat sejenak. Sorenya lanjut bertemu teman saya yang sedang lanjut kuliah di Malang. Untuk menuju lokasi pertemuan, saya kembali menggunakan ojek online.

Setau saya, Malang memang belum lama ada ojek online dan saya lihat keberadaannya cukup lumayan. Tapi waktu itu susah sekali rasanya dapat driver. Akhirnya saya mencoba cari ojek pangkalan dekat situ. Tapi hasilnya gagal. Untung ada petugas hotel yang menawarkan untuk mengantarkan saya ke lokasi. Terimakasih, mas :') Kami bertemu di Bvgil Gelato & Friends di Jalan Guntur No.33, Malang. Saya pesan 4 scoop seharga Rp 30.000,- dan rasanya bisa milih. Nama-namanya juga unik gitu hahaha. Padahal baru beberapa bulan ga jumpa tapi rasanya kayak udah lama hahaha. Malamnya kami masih lanjut makan bersama dan kembali ke penginapan. Hari itu kaki rasanya lelah sekali hahaha :"

Tips (8) : jika pergi ke suatu daerah, pastikan untuk mencari tau mengenai kendaraan umum di kota tersebut. Kalo mau praktis mau pake kendaraan online, pastikan ada atau ngga nya dan regulasi kendaraan online tersebut. Karena untuk beberapa daerah memiliki zona merah (daerah 'terlarang' untuk kendaraan online) atau malah ga bisa beroperasi sama sekali. Tapi kalian juga bisa sewa motor loh. Ada beberapa penginapan yang menyediakan sewa motor atau ada lokasi sewa motor yang ga jauh dari penginapan. Jangan lupa bawa sim C-nya yaa! ;) 
 
Murah dan enak!


- continue to here - 



note: harga yang tertera per Desember 2016 dan perjalanan dilakukan saat long weekend. Semoga bisa membantu kalian yang ingin jalan - jalan ke Malang dan sekitarnya dengan beberapa rekomendasi tempat disini :)

No comments:

Post a Comment