Sunday 21 January 2018

#travelstory : On Board with Railink // Jakarta, Indonesia

Halo!

Ini jadi salah satu cerita yang agak lewat, malah terbalik dengan update-an review-an kemarin hahaha. Saya ingin share sedikit cerita saya saat berada di.....

Jakarta
DKI Jakarta, Indonesia

Akhir tahun kemarin sempat heboh dengan kabar bahwa udah ada kereta bandara atau Railink di Bandara International Soekarno Hatta, Jakarta. Stasiun yang dilalui oleh Railink ada Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper. Tapi untuk sampai awal tahun ini, Stasiun Manggarai dan Stasiun Duri belum beroperasi karena masih tahap pembangunan.

Berhubung akhir tahun kemarin saya sedang pulang ke Jakarta, saya ingin cobain naik Railink. Pas sekali saat kembali ke Jogja, saya berangkat dari Soetta. Sempatin dulu untuk browsing mengenai Railink yang udah aktif kurang lebih semingguan. Dari review-an, banyak yang memberikan respon positif. Semakin yakin saya untuk mencobanya. Penerbangan di hari saya berangkat sekitar jam 10 malam. Tapi saya sudah siap-siap dari rumah yang berlokasi di Depok dari jam 2 siang hahaha. Karena saya tidak bisa mengestimasikan waktu perjalanan saya saat itu. Setelah memastikan barang bawaan, saya pamit sama keluarga dan berangkat!


Saya menggunakan KRL dari Stasiun Pondok Cina menuju Stasiun Sudirman. Untung nunggu keretanya ga lama, jadi bisa langsung naik sekitar jam 3 sore. Waktu tempuh kurang lebih 30-45 menit. Sesampai Stasiun Sudirman, saya keluar dan bertanya kepada petugas untuk diarahkan ke Stasiun Sudirman Baru. Ternyata eh ternyata, jaraknya dekat loh antar stasiun. Saya jalan melewati bawah flyover dan udah sampai ke Stasiun Sudirman Baru. Kira-kira 5 menit jalan kaki. Ada palang penunjuk arahnya juga loh. Keliatan banget kalo bangunan stasiunnya masih baru. Ada beberapa taksi yang parkir, jadi kalo para penumpang mau naik taksi udah tersedia. Kalo saya ga salah sih, Transjakarta juga mempunyai jalur ke Stasiun Sudirman Baru.

Stasiun Sudirman Baru
Menuju lantai 1
Lantai 1
Sampai pintu masuk, naik dulu ke atas. Saya kira di lantai 1 beli tiketnya, tapi ternyata masih ke atas lagi. Bangunannya cukup rapi dan masih banyak outlet yang belum buka. Penunjuk arahnya juga cukup jelas. Pas mau beli tiket, tersedia beberapa mesin ticketing dan ada petugas yang jaga jika para penumpang butuh bantuan. Cara penggunaan mesinnya cukup mudah dimengerti, hanya perlu ikutin step by step nya. Sempat menjadi perbincangan yang buat kesulitan saat beli tiket harus memasukkan nama, alamat email dan nomor telpon. Tapi kemarin saat saya beli hanya mengunakan nomor telpon aja. Pembayarannya bisa mengunakan kartu debit dari berbagai bank. Awal buka masih promo tiket seharga Rp 30.000,-/orang/sekali jalan. Tentu ga heran kalo kemarin sempat ramai sekali yang naik untuk cobain Railink. Tapi setelah tahun baru, harga tiket kembali normal menjadi Rp 70.000,-/orang/sekali jalan.


Lantai 2
Mesin tiketnya
Setelah tiket keluar, saya diingatkan untuk menjaga tiketnya sampe nanti udah di bandara. Karena tiketnya jadi "kunci" pintu masuk dan keluar dari stasiun bandara. Jadi bakal di tap saat masuk dan keluar, kayak naik KRL gitu. Oh iya, beli tiketnya juga bisa via aplikasi Railink loh. Untuk menghindari keramaian saat beli tiket langsung ditempat. Tapi untuk cetak tiketnya saya masih kurang tau sih gimana ._. Selesai beli tiket, saya langsung turun menuju area keberangkatan. Saya membeli tiket yang jam keberangkatan terdekat. 


Jadwal Kereta
Tiket Railink
Keretanya pun datang! Sampai saat ini, kursi ga ditentukan di tiket jadi bisa bebas duduk dimana aja. Memasuki kereta cukup nyaman. Untuk area dalam kereta kurang lebih mirip dengan Railink yang di Medan. Bedanya ada colokan USB buat nge-charge dan toilet. Untuk Wi-Fi nya kurang tau sih, karena kemarin lupa cobain haha. Jarak kursinya juga terasa lebih luas. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam. Sempat transit sementara di Stasiun Duri. Mungkin untuk tuker jalur rel kereta. Sempat berhenti untuk naik-turun penumpang di Stasiun Batu Ceper. Pemandangan kereta dari padatnya rumah di ibukota lama-lama jadi lahan pertanian gitu.

Railink
Interior dalam kereta
Penyelamat :))
Pemandangan
Sampailah di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta! Turun kereta lanjut jalan menuju pintu keluar sambil menyiapkan tiket untuk di tap kembali. Stasiun bandaranya juga keliatan baru banget dan masih kurang rapi karena ada beberapa bagian yang masih on progress. Stasiun bandara ini juga terpisah dengan terminal 1,2 dan 3. Akses menuju terminal yang hendak dituju dengan naik Skytrain. Saya bertanya kembali ke petugas untuk diarahan ke Skytrain. Dari stasiun bandara menuju Skytrain kayak tinggal nyebrang gitu, tapi masih satu area. Skytrain ini kayak bus antar bandara, gratis tis tis~ Tapi ga bisa bawa troli sampai atas, jadi harus angkut sendiri. Saya lupa rasanya ada lift sih hmm.....

Arrival
Ngantri tap keluar
Stasiun Bandara Soekarno-Hatta

Sesampai di atas, ada jadwal keberangkatan dan kedatangan skytrain juga loh. Dibagi dua untuk terminal 1 dan terminal 2 & 3. Saya sempat kelewat yang menuju terminal 2 & 3. Akhirnya nunggu kurang lebih 10-15 menit untuk kereta berikutnya. Saat kereta berikutnya datang, saya bertanya kepada petugas apakah itu melewati terminal 2 atau ga (karena tujuan saya ke terminal 2). Ternyata lewat, padahal itu di jalur antrian kereta ke terminal 1. Akhirnya saya langsung naik deh. Saya kaget ketika naik ga ada masinis-nya gitu. Karena sempat baca-baca juga kalo skytrain akan dijalankan secara otomatis, jadi ga ada awaknya gitu. Eh ternyata masih ada deng, cuma di sudut ujung satu laginya hehehe.


Ruang tunggu Skytrain
loh?
sip :'))
Didalam skytrain ga begitu banyak kursi, lebih diutamakan untuk yang membutuhkan. Jarak antara stasiun bandara menuju terminal 2 ga sampai 5 menit. Rasanya dekat sekali! Sesampai di terminal 2, saya turun dan mencari akses menuju lokasi. Kalo dilihat sekitarnya, Stasiun Skytrain di terminal 2 ini berada di tengah-tengah terminal 2. Jadi kalo mau ke terminal 2D, 2E dan 2F dilanjut dengan jalan kaki. Tapi gatau untuk terminal 1 dan 3 bagaimana, apakah sama atau tidak.
Terminal 2
Area depan Skytrain Terminal 2
Finally, sampailah di tujuan! Jika diukur waktu tempuhnya dari rumah sampai ke bandara dengan menggunakan kereta, kurang lebih.... 2,5 jam. Tapi tergantung juga apakah banyak berhenti di jalan atau ga (dalam artian foto-foto atau lainnya), karena saya sempat jalan-jalan dulu keliling liat stasiunnya. Dan menyesuaikan jam berangkat menggunakan Railink dan Skytrain.

Bagi saya, mau naik kereta atau bus damri sama aja. Bedanya di harga dan sensasi berkendara *azek*. Memang harus mempunyai jarak waktu yang cukup agar ga ketinggalan pesawat. Tapi biar aman bisa beli tiket Railink dulu via aplikasi. Bagi yang baru pertama kali, bisa baca-baca dulu review-an atau berita mengenai Railink agar ada bayangan saat berada di lokasi nantinya (termasuk review-an dan cerita disini hehe).

Menurut saya, dengan adanya Railink ini membantu masyarakat yang mau ke bandara. Apalagi kalo area tinggalnya ga ada damri dan lebih dekat dengan stasiun yang dilewati oleh Railink. Akses menuju stasiun yang dilewati Railink juga mudah dijangkau. Untuk beli tiket juga bisa via aplikasi atau langsung datang ke stasiun. Selama naik Railink juga saya merasa nyaman, pelayanan petugasnya cukup sigap dan ramah. Saya benar-benar menikmati perjalanan kemarin! 


fin & thankyou :)




note: harga yang tertera per Januari 2018. Semoga bisa membantu kalian yang ingin bertransportasi ke Jakarta dan sekitarnya dengan cerita dan review-an disini :)

No comments:

Post a Comment