Sunday 3 April 2016

#travelstory : 3 Town Trip // Semarang, Jawa Tengah

Halo!

Kali ini saya akan berbagi cerita perjalanan yang cukup dadakan dan sendiri. Ga sendiri banget kok... ketemu teman-teman juga setiba ditempat tujuan muehehehe. Perjalanan kali ini saya mengunjungi 3 kota, yang salah satunya baru petama kali dan dua kota lainnya udah beberapa kali dikunjungi. Waktu perjalanan kurang lebih seminggu. Siap-siap ya karena bakalan panjang sampe dibagi beberapa 3 part sesuai dengan 3 kota yang saya kunjungi (cie gitu). Yuk cus~~

Hari 1

Berawal dari Jakarta menggunakan transportasi kereta api dengan tujuan….. 

Semarang
Jawa Tengah, Indonesia

Ini kota pertama dan baru pertama kali juga ke Semarang. Berangkat dengan jadwal kereta pagi dengan Argo Muria dari Gambir - Semarang Tawang (Rp 285.000,-/kelas eksekutif/sekali jalan). Sengaja memilih perjalanan pagi biar dapat melihat pemandangan selama perjalanan dan it worth! Pemandangannya segar untuk mata, ditambah pemandangan lautnya setelah stasiun Pekalongan.
Tips (1) : bagi yang mau ke Semarang dari Jakarta naik kereta api (jalur utara), bisa pilih kursi-nya di posisi sebelah kiri arah berangkat, karena posisi nya bisa melihat pemandangan laut atau bisa juga ke gerbong restorasi sambil duduk-duduk disana ;)

Perjalanannya memakan waktu 6 jam. Sesampai di Stasiun Semarang Tawang, istirahat sebentar lalu lanjut perjalanan ke kawasan Kota Lama. Sempat mampir ke Polder Tawang yang berada di depan stasiun. Dengan modal nanya dengan warga sekitar dan maps, saya berjalan menyusuri kawasan Kota Lama. Sayangnya, ga semuanya ku kelilingi karena matahati sangat terik dan berasa banget panasnya. Sempat mampir ke minimarket buat beli air minum dingin dan menanyakan kendaraan yang menuju Lawang Sewu.

 Polder Tawang

 
Pabrik Rokok Praoe Lajar

 
Kawasan Kota Lama
(pengambilan pake hp settingan panorama dan kendaraan banyak lewat. jadi begini deh :')) )

Dengan menggunakan angkot lanjut ke Lawang Sewu. Sempat nanya-nanya lagi sama bapak angkot-nya dan dibantu untuk sampai ke lokasi. Kebetulan angkot yang kunaiki pertama ga bisa langsung ke Lawang Sewu, harus mampir dulu ke Simpang Lima baru pindah angkot yang melewatinya. Sekali naik dari Kantor Pos disekitar Kota Lama hingga Simpang Lima bayar Rp 4000,- begitu juga dengan dari Simpang Lima ke Tugu Muda. Dari Tugu Muda hanya perlu jalan sebentar ke Lawang Sewu. Harga tiket masuk sekitar Rp 10.000,-/orang. Aku pun menambah untuk guide tour sekitar Rp 30.000,-. 

 
Lawang Sewu

  
Halaman Lawang Sewu

Sayangnya sendiri dan pas sepi jadi ga ada rombongan yang bisa bareng hiks.. selama tour Lawang Sewu ini, guide-nya menjelaskan tentang Lawang Sewu sampai sejarah perkeretaapian di Indonesia. Saya ga sampai ke lorong bawah tanah yang disebut-sebut terkenal dengan uji nyali itu, karena (setauku) kalo mau ke lorong bawah tanahnya nambah biaya (lupa berapanya) dan pas lagi persiapan pemugaran juga (yay!). Cukup excited selama tour. Saat berakhir, saya pun duduk-duduk sekitar halaman Lawang Sewu sambil menunggu temanku yang menyusul. Saat dia datang, kami pun langsung lanjut.

 
Miniatur Lawang Sewu

 
Sejarah Lawang Sewu

Karena teman saya kuliah di UNDIP, saya pun diajak berkeliling kampusnya. Lalu kami berakhir di kostan teman kami sambil ngobrol-ngobrol menunggu waktu makan malam biar bisa makan sama-sama. Udah lama sekali ga bertemu teman-teman saya yang kuliah disini. Saya senang sekali bisa ketemu mereka, walau ga semuanya dan pas mereka lagi UAS (peace yo!). Setelah makan, saya pun nebeng nginap disalah satu kostan teman saya.

Tips (2) : bagi yang punya sodara atau teman yang tinggal di Semarang dan sekitarnya, coba aja nebeng nginep. Lumayan menghemat biaya perjalanan juga loh hihihi ;)


Mutir in Semarang

Hari 2

Esok harinya, saya masih bersantai ria di kostan teman sambil menunggu mereka yang lagi UAS. Menjelang siang saya pun siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Umbul Sidomukti di Ungaran, Jawa Tengah. Teman saya yang menemani pun baru kelar UAS langsung menjemput untuk diculik buat jalan-jalan. Dari UNDIP menuju lokasi menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam (menggunakan sepeda motor). Perjalanannya menanjak, jadi pastikan kendaraan yang digunakan sangat siap. Sesampai di lokasi membayar uang masuk yang jumlahnya ga tau pasti karena teman saya yang bayar. Lalu masuk ke area lokasi bayar lagi sekitar Rp 8000,-/orang. Di Umbul Sidomukti ini ada kolam renang, penginapan dan berbagai macam outbond. Saya datang hanya untuk bersantai-santai melihat pemandangan dan menikmati udara sejuk. Pemandangannya bagus banget! Rasanya lelah mata akan layar elektronik dan hiruk pikuk Jakarta terbayar dengan pemandangan yang indah ini. Kami pun tak lupa untuk berfoto ria. Cukup lama kami berada disini hanya untuk melihat pemandangan dan mengobrol panjang. 

 
Umbul Sidomukti

Menjelang sore kami pun kembali ke kostan untuk istirahat. Malamnya, kami lanjut perjalanan makan-makan di Jalan Pemuda, yaitu Toko Oen, yang bisa dibilang mirip Ragusa Es Italia yang ada di Jakarta. Disini kami menikmati beragam es krim dan kue. Untuk range harga... sepertinya harus siapin budget lebih (karena pesan banyak). Saya sempat kalap disini karena nyobain macam-macam (terutama kue) dan enaaak! Favorit saya adalah Poffertjes. Sepulang dari sana, kami menyempatkan jalan dulu di Simpang Lima. Rasanya seperti di Alun-Alun Selatan-nya Jogja. Sebelum larut, kami pun pulang untuk istirahat dan saya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.

 
Toko Oen

 
Simpang Lima


- continue to here -





note: harga yang tertera per Januari 2016 dan perjalanan dilakukan saat musim libur awal tahun udah selesai. Semoga bisa membantu kalian yang ingin jalan - jalan ke Semarang dan sekitarnya dengan beberapa rekomendasi tempat disini :)

No comments:

Post a Comment